Pada masa usia dini, anak sangat membutuhkan banyak stimulasi dari orang dewasa yang ada di sekitarnya. Karena pada masa ini mereka mengalami perkembangan otak sekitar 80%. Pada saat bayi lahir hingga mereka berusia 2 tahun, kebutuhan main mereka 100% adalan Main sensorimotor. Main sensorimotor merupakan awal dari kebutuhan anak, karena pada masa tersebut mereka sedang membentuk sambungan-sambungan syaraf otaknya. Apabila orang dewasa dapat memberikan stimulasi dan pijakan yang tepat, maka perkembangan otak dan kemampuan anak akan tumbuh dan berkembang dengan pesat.
Seperti halnya proses pembelajaran yang dilakukan di KBTK Al Hikmah Surabaya. Pendekatan pembelajaran memenuhi basic kebutuhan tugas perkembangan yaitu sensori motor. Dengan demikian, orang tua juga perlu menyelaraskan apa yang sudah guru stimulasi di sekolah.
Bagaimana memberikan stimulasi sensori pada anak? Ayah bunda cukup menyediakan alat main dan benda yang ada di sekitar lingkungan. Main sensorimotor ini bisa dilakukan anak dengan cara memegang dan memainkan benda-benda yang ada disekitar anak. Seperti main air, pasir, biji-bijian, batu-batuan, tanaman, benda-benda yang memiliki tekstur kasar, halus, lembut, empuk, keras dan lain sebagainya. Saat bermain, ayah bunda perlu menyebutkan apa yang dilakukan anak, misalnya kamu sedang menuangkan air ke dalam botol, waow botolnya penuh. Atau kulit buah apel halus, kulit buah salak kasar dan seterusnya. Sehingga selain merasakan benda yang dipegang, anak juga mendapatkan kata baru yang selama ini belum mereka dengar dan ini akan menambah perbendaharaan kata bagi anak.
Jenis main yang dibutuhkan anak selanjutnya adalah Main simbolik yakni main pura-pura. Anak-anak pada masa ini sangat menyukai benda-benda yang biasa digunakan ayah atau bundanya. Mereka sangat ingin melakukan sesuatu yang bisa dikerjakan orang tuanya atau orang terdekatnya. Tidak jarang kita temui mereka menggunakan sandal, sepatu atau make up sang bunda.
Ketika usia 4 tahun anak-anak sangat menikmati bermain masak-masakan baik anak laki2 maupun perempuan, atau memainkan mobil dengan mengangkut apapun yang ditemuinya. Main peran ini sangat membantu anak untuk belajar interaksi sosial. Yang perlu orang tua lakukan dalam mendampingi anak ketika bermain peran adalah ikut dalam scenario anak sambil mengekspresikan emosi ketika berinteraksi dengan anak, sehingga anak dapat belajar untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan secara wajar.
Ketika anak telah terpenuhi kebutuhan main sensorimotor dan simbolik, kebutuhan main berikutnya adalam Main Pembangunan. Main Pembangunan ada 2 macam yakni pembangunan cair dan Pembangunan terstruktur. Pembanguan cair contohnya anak menggambar, melukis dan bermain tanah liat atau playdough. Ketika bermain bahan ini anak dapat membentuk benda sesuai keinginan dan idenya, misalnya anak ingin membuat benda dengan bentuk lingkaran, segitiga atau segiempat. Di sini anak belajar tentang konsep bentuk, warna, ukuran dll.
Sedangkan kebutuhan Main Pembangunan terstruktur yang dimaksud di sini adalah bermain konstruksi seperti main balok, lego, benda-benda yang bisa dibongkar dan dipasang. Permainan ini mengajarkan anak tentang konsep matematis dan berfikir kritis.
Ketika kebutuhan main terpenuhi dengan baik, tentu saja masa kecil anak terlalui dengan bahagia sesuai fitrah perkembangan mereka. Selanjutnya anak akan mudah untuk mencapai kemampuan baca tulis yang dibutuhkan untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya (Hum).